Labels

Promo (1) Recipes (1)

Saturday, September 15, 2012

A Letter To You

Hi, how are you doing?

I'm fine, kinda hoping that you will read this post because it's meant for you.


It's been pretty long since we met, but I can still see you crystal clear everytime I close my eyes. I remember your voice, your laugh, even your big smile and your brown eyes.

You might be enjoying your life there at the moment. I know you have a great life now, with your friends and the new crush.

Me too, actually--not the crush part, though. My life's been great. I have some new friends and tasks have been keeping me busy during weekends. I'll tell you about it as soon as we get the chance to communicate. Or hopefully, meet.


You know what? I've been asking myself, will it be harder to talk to you, now that we 're not together the way we used to be?

You see, the weirdest part is, we're not that far and I have so many ways to contact you. I got your number. I got your im/email address. You're in my bbm's contact list. We're friends on facebook. We even follow each other on twitter.

The thing is, I'm not good at saying things in my mind, especially to the ones I care about. I don't know if you notice this, but lately, everytime we talk, I got mad at you over the smallest things. I hurt your feelings just because I don't want you to know that I hate it when we're apart.

Know that I didn't mean anything I said. The truth is, I love you no matter what.


Don't be sad because of the distance between us right now. We'll be fine, I guarantee. Wipe your tears, save it for my graduation day. Save it for the day I make you proud.

Promise?

***

P.S.: Tell everyone I miss them too, but keep this to yourself: I miss you more than anyone else in this world.

Wednesday, September 12, 2012

"When we're happy, we listen to the song. When we're sad, we listen to the lyrics."

Ternyata bener loh katanya siapa gitu aku lupa. "When we're happy, we listen to the song. When we're sad, we listen to the lyrics." Udah gitu, kalo lagi sedih atau mellow, semua jadi berasa daleeeem gitu.

Jadi ceritanya aku baru selesai ngerjain tugas psikologi dasar jam segini akibat mati lampu dan batre laptop kurang bersahabat (yeah, that's what makes me sad). Terus, berhubung mata masih panas bekas dioles balsem seger, aku pun iseng baca ulang materi psikologi dasar yang udah dibikin resume-nya.

Ujug-ujug aku nemu paragraf ini.

He points out that it is overwhelmingly likely that not everyone who started out on the journey will arrive at the final destination of the group. Some individuals choose to remain at various 'stopping places' along the route. Similarly, individual development is like a migration with various stopping places. These stopping places are times when the person becomes attached to something or someone. When that attachment is given up (i.e., countercathected), then a part of the person is left behind, so to speak. As we are forced to move on, we leave a part of ourselves still connected to our earlier, childish attachments.

***

We stopped at a place and caused a huge mess. I, caused a huge mess.

We're leaving now (I'm leaving actually, you already left a long time ago), and I hope we can find another stopping place and be able to say, "so this is what happens after 'the end'."

And just like what the paragraph said, I left a little part of me still connected to that place, a place once I called home.

It's not that I still wish we could stay there for the rest of our lives. I just wanna be able to look back every once in a while, to remind myself that nothing could ever be harder than that--leaving home. And if leaving home is something I could do, then I can do anything.

So thank you, for letting me go.


And oh, I got one last thing to say : I don't break promises :)

Sunday, September 9, 2012

Pencitraan

Halooooo udah bosen belum bacain post-ku?


Malem ini judul post-nya pencitraan aja yah, berhubung tadi aku baru baca satu tulisan di blog tetangga yang kabarnya ditulis untuk tujuan mulia yang populer sejak masa kepemimpinan SBY ini.

He eh, pencitraan.

Nah karna judulnya begitu, mari kita bicara seputar pencitraan.

Aku sendiri juga nggak terlalu ngerti arti harafiahnya "pencitraan" itu apa, tapi dari yang kutangkep dari konteks kalimat yang dipake orang-orang saat ngomong kata itu, pencitraan tuh intinya kayak menampilkan apa yang ingin orang lain liat atau yang kita ingin orang lain liat.

Misalnya, aku pengen orang-orang kira aku punya kecengan. Nah, aku akan melakukan pencitraan dengan berperilaku seperti orang yang sedang naksir sama orang lain.

Atau saat aku pengen orang tau kalo aku lagi punya pacar, ya aku bakal, misalnya, ngepost di blog kalo aku udah punya pacar.


EHEM.


Lanjut ya.

Kenapa seseorang melakukan pencitraan?

Menurutku, setiap orang pasti punya alesan sendiri sampe dia memilih untuk melakukan pencitraan. Bisa jadi dia nggak pengen orang lain tau apa yang dia rasain sebenernya, atau terlalu takut untuk bilang.

Contohnya nih. Daripada ditanya-tanya lagi naksir siapa, sampe dikepoin setiap hari, aku bakal lebih milih untuk pura-pura punya kecengan.

Atau,

daripada aku bingung harus gimana pas tau kalo ada yang naksir di saat aku udah punya orang yang disuka, aku bakal lebih milih untuk bilang kalo aku udah punya pacar.


UHUK.


Terusin ya.

Terakhir nih.

Bagaimana menyikapi orang yang melakukan pencitraan?

Pertanyaan ini agak susah untuk dijawab, karena semuanya balik lagi ke orang yang jadi korban pencitraan. Kalo aku pribadi sih, ya ngertiin aja.

Maksudku gini loh. Misalnya ada yang mencitrakan bahwa dia "sudah ada yang punya", ya udah lah ya lawan jenis masih banyak. Forget about that person and find another one who can accept the fact that you like her/him, and, hopefully, want to see how things would go between you guys. Iya sih, sulit memang mengatur perasaan, mengontrol hati. Tapi apa lebih baik bertahan dan ujung-ujungnya patah hati? Nggak enak lho patah hati, sembuhnya lama dan bekasnya nggak bisa ilang. Suer.


Jadi, pesanku, wahai adik-adik (atau kakak) korban pencitraan yang berkesempatan membaca post ini,

sabar-sabar aja ya :')

Saturday, September 8, 2012

Ketika

Ketika datang masa dimana kau tak lagi punya banyak pilihan, yg bisa kau lakukan adalah menikmati sedikit pilihan yg kau punya dan membuatnya menjadi indah, meskipun hanya bagi dirimu sendiri.

***

Aku sedang menjalani masa itu.

Sedih? Tidak.

Aku malah mulai bisa memahami apa yg dimaksud seorang seniorku di kampus.

"Kakak kurang setuju kalo ada yg bilang 'nasi sudah menjadi bubur'. Kalo emang udah jadi bubur, ya tambahin lah pake seledri, kacang, cakwe, ayam, kaldu, sate. Bumbuin! Bikin jadi bubur spesial!"

Ya. Hidup kadang tidak berjalan sesuai dengan apa yang kita inginkan. Tapi bukankah itu yg selalu diajarkan pada kita? Bahwa manusia memang hanya seorang perencana, namun pada akhirnya Tuhan lah penentunya? Bahwa manusia diharuskan untuk selalu bersyukur bagaimanapun keadaannya?

Ha.

Bicara memang mudah.

Friday, September 7, 2012

Helep, Aku Kangen Rumah T_T

Berhubung nggak ada yg ngepoin twitter gue (ada deeeeng tapi orangnya kan udah di-block dari hidup gue jadi nggak diitung), akhirnya gue mengepoi twitter sendiri.

Iya emang sedih banget, nggak usah dibahas.

Eniwei.

Gue menemukan fakta bahwa gue baru dua minggu meninggalkan Jakarta tercinta.

Dua minggu?? DUA MINGGU???!?!??!??!?!!

Yooloh rasanya udah kayak setahun. Gue kayak udah lamaaaaaa banget nggak ngeliat muka nyokap, bokap (kalo yg ini emang udah lama banget nggak liat, sombong sii pulangnya jarang mehehe), vica, nenek, ece, abang, ante, vio.....

DAVIN...

Argh, rindu ini, membunuhku~~~

Terus gue ngirim bbm ke ece kan, bilang gitu kalo gue kangen. Dia bales gini:

"Kl kangen inget aja sm tujuan lo ke sana ce
Udah ah jgn cengeng
Pergi hang out gih sanaaaa
Heheheee"

Gue pun mikir. Tujuan gue ke sini sebenernya apa?

Melarikan diri bukan sih kalo nggak salah hahaha

Whoops.

Nggak lah, gue tuh di sini ceritanya menuntut ilmu, kan mau jadi family therapist. Jadi ya kejar sarjana psikologi lalu cabs ke luar empat tahun.

Pffftttttt,

seandainya menjalankan komitmen itu bisa semudah bikinnya.


Oh iya, belum laporan.

Buat yang nanya how's Jogja (Siapa, Mon? Orang nggak ada yg nanya -___-), Jogja's been fun.

Ketika gue sibuk.

Sementara pas lagi kayak sekarang ini, di kos, sendirian, sepi, males keluar karena udah seminggu lebih pulang malem,

Jogja bisa membangkitkan keinginan buat nangis.

Kota ini tuh keangetan, maksudnya kayak orang-orangnya warm banget gitu, kalo ketemu di jalan, meskipun nggak kenal, tetep nyapa. Abang-abang fotokopiannya (kenapa harus fotokopian ya) sama sih, suka ngeselin, tapi in a funny way. Masih sopan gitu lah.

Gue rindu kekerasan Jakarta!

Dan satu lagi, macet itu langka di sini.

Ya gue juga jarang kena macet sih pas di Jakarta, tapi seenggaknya gue selalu denger "anjir gue ke sini tadi macet tujuh turunan" dari orang-orang.

Ih ih ternyata macet ngangenin ih.


Btw.

Daritadi sambil ngetik, gue sambil mikir juga loh.

Dan gue sudah memutuskan untuk jadi wanita super sibuk yang nggak bisa diajak main.

Bukan nggak bisa deng; sulit.

Jadi kan ada tiga organisasi di kampus yg rencananya mau gue ikutin, cuman gue sempet mikir apakah gue mampu bagi waktu? Soalnya katanya kurikulum yang dipake di kampus gue tuh makan waktu banyak.

Tapi pas lagi hari Jumat gini dan gue kosong kan bahaya juga, ntar kalo terjadi hal-hal yang tidak diinginkan gimana coba.

Akhirnyaaaaaah gue fix bakal ngambil KRST (kayak teater gitu deh) sama repsigama (kayak yg sosial-sosial gitu). Terus di sini kan ada pecinta alam yang joging tiap selasa, jadi paling gue ikutan jogingnya ajah, terus ikutan kalo ada acara apa gitu yg seru, jadi nggak perlu mikir mau divisi air atau caving atau gunung atau tebing.

Atau ppm.

Itu juga kalo boleh.....

Kalo nggak boleh gimana ya -__________-

HHH nggak usah dipikirin dulu deh, liat ntar aja hahaha pokoknya yg harus banget diikutin ya krst, sisanya mikir lagi dulu sampe TKA (semacam makrab). Lagian belum tentu juga gue lulus ospek, tugas aja banyak yg nggak beres gitu.....


Yaampuuun belum ceritain ospek ya gue? Ntar ya ntar, pasti bakal gue ceritain!

Dan tentang mas panda juga <3<3<3 bahahahaha

About Me

My photo
Jakarta Selatan, DKI Jakarta, Indonesia