Labels

Promo (1) Recipes (1)

Tuesday, March 17, 2015

Bedanya Saya dan Kamu adalah...

Mungkin tidak ada. Kita adalah dua hati yang serupa, namun seorang memilih jalan satu sementara orang satunya memilih jalan yang lain. Tidak ada yang salah, namun perbedaan dalam kesamaan itulah yang membuat saya memutuskan untuk menjaga jarak, seperti mobil yang takut terlalu dekat dengan truk penuh muatan.

Anda tidak perlu menerka apa yang ada di dalam hati saya, pun saya tidak akan terlibat terlalu jauh dengan apa-apa yang anda alami. Ada alasan saya mengabaikan hal-hal yang mengikat, seperti alunan lagu relaksasi yang tidak ingin berhenti. Saya tidak akan katakan, atas dasar hal yang tadi saya utarakan.

Mulai saat ini, saya ucapkan selamat tinggal pada koleksi topeng-topeng yang mengakari perilaku. Saya ucapkan pula salam bagi para pecinta kebahagiaan, dalam jalan manapun yang kita pilih.

Yogyakarta, 17 Maret 2015

Thursday, March 12, 2015

Yogyakarta, 13 Maret 2015

Aku lelah.

Dan tak mampu menjelaskan kenapa.

Mendewasa

Di bawah hujan, wajahku tergelitik dingin dihempas rindu. Rinduku pada rumah, pada adik dan kakak yang dulu menemaniku melalui badai demi badai.

Di tengah hujan, mataku pejam hingga khayal membawaku pada hangat peluk cinta ayah ibuku. Himpitan kasih sayang yang begitu menyesakkan hingga tidak ada lagi ruang untuk meletakkan sejumput cinta milik orang lain.

Di dalam hujan, aku tersadar bahwa aku tidak ingin semua berlalu terlalu cepat. Aku tidak ingin melihat pelangi, tidak ingin kembali menanti hujan yang mengalihkanku dari kenyataan bahwa waktu terus berjalan.

Saat ini hujan sudah reda.
Aku mengambil langkah, berusaha melupakan ingatanku tentangnya. Saatnya kembali ke kenyataan, pikirku. Sebentar lagi, tinggal satu tahun lagi.

Ingatlah, ketika hujan..

Selamat semuanya!

Selamat atas tahun baru yang indah. Selamat atas setiap pertemuan, setiap perpisahan. Dan selamat atas hujan yang terus mengguyur bumi untuk kembali ditanami.

Aku yakin bumi berbahagia. Seperti kita yang berbahagia atas kesempatan menggembur diri bersama hujan. Kita yang terus melembutkan diri agar sanggup digali lebih dalam sekaligus menguatkan diri agar mampu menopang bibit yang sedang tumbuh dalam diri kita.

---

Ketika suatu hari kau kelelahan karna hantaman demi hantaman menghujam tanpa ampun, tersenyumlah karna lelahmu adalah perjuangan.

Pahamilah bahwa setiap layu dalam tatap adalah keindahan. Setiap dentum di telinga adalah sebuah pelajaran. Setiap deras dalam tubuh adalah sebuah kesempatan.

Kesempatan untuk menunjukkan apa yang selama ini ada dalam imaji. Memperdengarkan apa yang terus kita lagukan dalam pikiran. Mengutarakan kalimat yang tidak siap terucap. Menarikan syair yang kita buat bersama hari-hari yang kita lalui. Merasakan indahnya pelangi setelah badai pergi.

Yakinlah bahwa hujan akan membawa kita berlayar jauh. Tambatkan hatimu pada nikmatnya udara yang memutihkan nafas, sekaligus menggemakan gemeletuk seolah haus bergerak. Berirama.
Bantu hujan merasuki diri kita, meletupkan wangi petrichor yang dicintai setiap manusia penikmat aroma.

Dan aku,
terus menemanimu menerima setiap titik
sebagai apapun yang kau butuhkan.

Hingga hantaman hujan menjelma menjadi rintik, lalu menguap bersama angin yang menghantarkan kita pada pelangi yang dirindu-rindukan, sebelum datang hujan berikutnya.

Yogyakarta, 12 Maret 2015
00.56 WIB

Wednesday, March 4, 2015

Di Tengah Kelas, di Antara Pikiran yang Berkecamuk

"Kenapa juga dia ngritik padahal sendirinya masih begitu?"

Sebuah hal yang beberapa menit terakhir berkecamuk di pikiranku. Sebuah hal yang selama ini sering kudengar berkumandang di sekitarku. Termasuk dari mulutku sendiri.

Kenapa marah karna ada orang lain yang ingin mengingatkan?
Kenapa terganggu karna ada yang ingin melihat kita lebih dari sebelumnya?

Bukankah hakikat manusia adalah ketidaksempurnaan dan oleh karenanyalah kita saling membutuhkan?

Bukankah manusia adalah gelas yang haus diisi tanpa pernah menjadi penuh?

Bukankah kita pernah belajar, bahwa apa yang kita berikan pada orang lain juga kita berikan pada diri sendiri?

Jadi apa salahnya, berbagi?
Berbagi pada diri kita, sembari menuai ilmu tanpa perlu mencari.
Berbagi pada mereka, yang sama tidak sempurnanya dengan kita?

Yogyakarta, 4 Maret 2015

About Me

My photo
Jakarta Selatan, DKI Jakarta, Indonesia