Di bawah hujan, wajahku tergelitik dingin dihempas rindu. Rinduku pada rumah, pada adik dan kakak yang dulu menemaniku melalui badai demi badai.
Di tengah hujan, mataku pejam hingga khayal membawaku pada hangat peluk cinta ayah ibuku. Himpitan kasih sayang yang begitu menyesakkan hingga tidak ada lagi ruang untuk meletakkan sejumput cinta milik orang lain.
Di dalam hujan, aku tersadar bahwa aku tidak ingin semua berlalu terlalu cepat. Aku tidak ingin melihat pelangi, tidak ingin kembali menanti hujan yang mengalihkanku dari kenyataan bahwa waktu terus berjalan.
Saat ini hujan sudah reda.
Aku mengambil langkah, berusaha melupakan ingatanku tentangnya. Saatnya kembali ke kenyataan, pikirku. Sebentar lagi, tinggal satu tahun lagi.
No comments:
Post a Comment